Sempat Melihat Pantai Selatan karena Pilot Tertidur, Penumpang Batik Air: Kirain Bandara Soetta Sibuk
"Saya jarang membuat video, tetapi karena menyadari pesawat bergerak ke arah pantai selatan, saya merakamnya dan baru mengetahui beritanya hari ini. Bersyukur atas mukjizat Tuhan dan kesempatan untuk tetap ada di dunia," tambahnya.
Sebelumnya, laporan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menyebut insiden ini terjadi pada 25 Januari 2024, ketika pilot dan kopilot tertidur selama 28 menit. Dokumen KNKT mengungkapkan bahwa pilot yang bertugas tidak mendapat istirahat yang cukup, mengakibatkan kondisi kelelahan awak pesawat.
Pemandu lalu lintas udara tidak mendapatkan respons dari pilot, dan pada saat itu kapten pilot menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur yang benar dan menemukan kopilot tertidur.
Beruntung, pesawat berhasil kembali ke jalur penerbangan dan mendarat dengan selamat. Meskipun insiden itu berhasil diatasi, Batik Air mengambil langkah serius dengan menonaktifkan sementara pilot dan kopilot yang terlibat.
Keputusan tersebut, menurut Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menegaskan keseriusan perusahaan dalam menjaga keselamatan dan menjalankan investigasi menyeluruh. Batik Air juga menyatakan penerapan kebijakan istirahat yang memadai dan kembali menekankan pentingnya maksimalkan waktu istirahat awak pesawat.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubud Kemenhub) memberikan teguran keras dan akan melakukan investigasi khusus terkait dugaan kasus pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Kristi Endah Murni, menekankan rencana untuk melakukan investigasi dan review terhadap Night Flight Operation di Indonesia terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko kelelahan) untuk Batik Air dan operator penerbangan lainnya.