Ada sekitar ratusan warga melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfilud Duror. Shalat dipimpin langsung Pengasuh Ponpes KH Ali Wafa.
"Untuk di Suger sendiri malam ini mengawali salat tarawih. Jadi besok sudah mulai puasa Ramadan," ujarnya.
Menurut Ali Wafa, penentuan awal puasa di Ponpes Mahfilud Duror berdasarkan metode hitungan wuquf. Metode tersebut merupakan wasiat dari gurunya terdahulu dengan menghitung jumlah rukun iman atau hitungan lima hari dari awal Ramadhan pada tahun sebelumnya.
"Saya menghitung wuquf ini wasiat dari almarhum kiai Abdul Hamid Itsbat Banyuanyar, yang merupakan kiai paling sepuh di Madura. Beliau mengatakan boleh diambil hitungannya dari wuquf. Saya menghitung kemarin wuquf haji jatuh pada hari Jumat maka tahun kemarin wuquf haji akbar. Jadi cara menghitungnya pakai rukun iman," bebernya.
Persis seperti tahun sebelumnya, Ali Wafa juga mengawali puasa lebih awal. Metode penetapan 1 Ramadan pada 2022 lalu mengacu berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak 1826 sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilakukan pemerintah dan Muhammadiyah.
Ali Wafa tidak mempermasalahkan apabila warga sekitar pesantren tidak mengkutinya. Semua tergantung kepada keyakinannya masing-masing.
"Untuk di Suger dan sekitarnya saya sendiri tidak pernah mengajak apabila ada warga ada yang mengikuti silakan dan jika tidak mengikuti silahkan," pungkasnya.
Sementara itu, pelaksanaan salat tarawih di Mahfilud Dhuror sama halnya dengan umat Islam pada umumnya, ada 23 rakaat sekaligus salat witir. Setelahnya membaca Al-Qur'an atau tadarus.